MARI BERBAGI PENGETAHUAN,
PENDAPAT ANDA SANGAT BERMANFAAT.

Friday, May 20, 2011

BATAK


Mendengar kata batak,, ohooo,, sangat interest sekali sepertinya bagiku,, Bangganya menjadi orang batak!!
Mungkin sedikit share tentang suku ku ini,, Smoga tertarik...
  

     Batak merupakan salah satu suku bangsa di Indonesia. Nama ini mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang bermukim dan berasal di Provinsi Sumatera Utara. Suku bangsa yang dikategorikan sebagai Batak adalah: Batak Toba, Batak Karo, Batak Pak-Pak, Batak Simalungun, Batak Angkola, dan Batak Mandailing.

     Mayoritas orang Batak menganut agama kristen dan sisanya beragama Islam. Ada pula yang menganut kepercayaan animisme (disebut Sipelebegu atau Parbegu), walaupun lambat laun aliran ini mulai pudar.
     Dalam kehidupan dan pergaulan sehari-hari, orang Batak menggunakan beberapa logat, ialah: (1)Logat Karo yang dipakai oleh orang Karo; (2) Logat Pakpak yang dipakai oleh Pakpak; (3) Logat Simalungun yang dipakai oleh Simalungun; (4) Logat Toba yang dipakai oleh orang Toba, Angkola dan Mandailing.
     Masyarakat Batak juga memiliki senjata tradisional yaitu, piso surit (sejenis belati), piso gajah dompak (sebilah keris yang panjang), hujur (sejenis tombak), podang (sejenis pedang panjang). Unsur teknologi lainnya yaitukain ulos yang merupakan kain tenunan yang mempunyai banyak fungsi dalam kehidupan adat Batak.

Berikut adalah hal-hal yang erat kaitannya dengan suku Batak :
a. Perkawinan
Pada tradisi suku Batak seseorang hanya bisa menikah dengan orang Batak yang berbeda klan sehingga jika ada yang menikah dia harus mencari pasangan hidup dari marga lain selain marganya. Apabila yang menikah adalah seseorang yang bukan dari suku Batak maka dia harus diadopsi oleh salah satu marga Batak (berbeda klan). Acara tersebut dilanjutkan dengan prosesi perkawinan yang dilakukan di gereja karena mayoritas penduduk Batak beragama Kristen. Sistem yang berlaku bagi masyarakat batak adalah sistem patrilineal.

b. Kekerabatan
Kelompok kekerabatan suku bangsa Batak berdiam di daerah pedesaan yang disebut Huta atau Kuta menurut istilah Karo. Biasanya satu Huta didiami oleh keluarga dari satu marga.Ada pula kelompok kerabat yang disebut marga taneh yaitu kelompok pariteral keturunan pendiri dari Kuta. Marga tersebut terikat oleh simbol-simbol tertentu misalnya nama marga. Klen kecil tadi merupakan kerabat patrilineal yang masih berdiam dalam satu kawasan. Sebaliknya klen besar yang anggotanya sdah banyak hidup tersebar sehingga tidak saling kenal tetapi mereka dapat mengenali anggotanya melalui nama marga yang selalu disertakan dibelakang nama kecilnya. Tidak adanya stratifikasi yang mencolok, karena semua di dasarkan atas persaudaraan dan penghormatan satu sama lain.

Kesenian
Seni Tari yaitu Tari Tor-tor (bersifat magis); Tari serampang dua belas (bersifat hiburan). Alat Musik tradisional : Gong; Saga-saga. Hasil kerajinan tenun dari suku batak adalah kain ulos. Kain ini selalu ditampilkan dalam upacara perkawinan, mendirikan rumah, upacara kematian, penyerahan harta warisan, menyambut tamu yang dihormati dan upacara menari Tor-tor. Kain adat sesuai dengan sistem keyakinan yang diwariskan nenek moyang .

NILAI BUDAYA

1. Kekerabatan
Nilai kekerabatan masyarakat Batak utamanya terwujud dalam pelaksanaan adat Dalian Na Talu, dimana seseorang harus mencari jodoh diluar kelompoknya, orang-orang dalam satu kelompok saling menyebut Sabutuha (bersaudara), untuk kelompok yang menerima gadis untuk diperistri disebut Hula-hula. Kelompok yang memberikan gadis disebut Boru.
2. Hagabeon
Nilai budaya yang bermakna harapan panjang umur, beranak, bercucu banyak, dan yang baik-baik.
3. Hamoraan
Nilai kehormatan suku Batak yang terletak pada keseimbangan aspek spiritual dan meterial.
4. Uhum dan ugari
Nilai uhum orang Batak tercermin pada kesungguhan dalam menegakkan keadilan sedangkan ugari terlihat dalam kesetiaan akan sebuah janji.
5. Pengayoman
Pengayoman wajib diberikan terhadap lingkungan masyarakat, tugas tersebut di emban oleh tiga unsur Dalihan Na Tolu.
6. Marsisarian
Suatu nilai yang berarti saling mengerti, menghargai, dan saling membantu.

Tuesday, May 17, 2011

Perjalanan Hidup

     Smakin hari tak terasa semakin bertambah umurku, smakin ku menengerti arti hidup ku yang sesungguhnya, dan semakin berat pula beban yang ku pikul. Tak kurasa bahwasannya umurku yang semakin bertambah mendorong aku untuk dewasa. Hidupku yang dahulu selalu dipenuhi oleh kemanjaan, dan harapan yang slalu dikabulkan oleh keluargaku, kini semua telah sirna perlahan-lahan digantikan dengan dorongan yang kuat untuk berusaha menggapai dan meraih semua harapan ku, smuanya itu harus ku dapatkan dengan usaha ku tiada bantuan dari orang lain. 
     Inilah yang namanya hidup, terkadang kita jadi anak-anak, dan juga jadi seorang remaja dan saat ini aku harus menjalankan keseharianku menjadi seorang dewasa. Hidup sendiri untuk meraih pendidikan dan cita-citaku, hanyalah Tuhan tempatku mengadu dan tempatku meminta. Tuntutan untuk berhasil, memberitakan kabar baik dari kejauhan kota ke kota tempat orang tua ku berasal.Hanyalah 1 hal yang membuatku slalu bahagia menerima kehidupan ini, yakni melihat senyuman dari bibir manis kedua orang tuaku, ketika mendengar bahwasannya aku berhasil mendapatkan hal yang terbaik. Itulah yang membuatku semangat untuk menjadi yang terbaik dilingkungan ku,, meskipun mungkin itu terasa sulit, namun harus ku hadapi sebab aku ingin melihat tawa senyum kedua orang tua ku.
     Banyak tantangan ketika ku mempunyai suatu komitmen, terkadang aku tak kuasa tuk membendung amarah dan rasa tak berdaya, namun tekad bulat yang sudah kutanamkan dari dalam diri ku sudah lebih besar dibanding segala tantangan yang ku terima.  Teguhkan pendirian dan tetap ingat tujuan utamaku, itulah yang akan membuat kita tetap tegar dan termotivasi menjalani hidup ini....